Stop Pengelolaan Sampah dengan Pembakaran Insinerator
Pembakaran Insinerator (incinerator) pada pengolahan sampah dapat dilarang karena beberapa alasan :
- Polusi Udara : Pembakaran sampah dapat menghasilkan polusi udara yang berbahaya, seperti dioksin dan furan, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada manusia dan lingkungan.
- Emisi Gas Rumah Kaca : Pembakaran sampah juga dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida dan metana, yang dapat berkontribusi pada perubahan iklim.
- Sisa Abu Berbahaya : Pembakaran sampah dapat menghasilkan sisa abu yang berbahaya dan dapat mengandung logam berat, seperti merkuri dan timbal, yang dapat mencemari lingkungan.
- Dampak pada Kesehatan : Pembakaran sampah dapat menyebabkan masalah kesehatan pada manusia, seperti gangguan pernapasan dan kanker, karena adanya polutan berbahaya di udara.
 |
| Pengelolaan Sampah |
Menteri Lingkungan Hidup, Bapak Hanif Faisol Nurofiq saat ditemui dalam acara " Pembinaan Penilaian Kinerja Lingkungan Hidup Sektor Perhotelan di Provinsi Bali", di Nusa Dua, Kabupaten Badung - Bali, (26/9) menyampaikan, insinerator (incinerator) atau tempat pembakaran untuk mengelola sampah telah dilarang oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
Pak Hanif Faisol Nurofiq mulanya menjelaskan soal masalah sampah di Pulau Bali yang menyebabkan banjir besar pada Rabu (10/9) lalu hingga menjadi sorotan dunia. Kemudian, ia juga menambahkan masalah yang timbul lainnya, terkait pengendalian pencemaran udara dampak dari kebiasaan pembakaran sampah dalam pengelolaan sampah di masyarakat.
Namun, perlu diingat bahwa beberapa negara telah mengembangkan teknologi incinerator yang lebih modern dan ramah lingkungan, yang dapat mengurangi dampak negatif tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan perkembangan teknologi dan regulasi yang tepat dalam penggunaan incinerator untuk pengolahan sampah.
