Biografi Sersan Mayor Djoni Liem

Djoni Liem


Serma KKO (Iam/Satuan Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL) Purnawirawan Djoni Matius atau lebih akrab dengan nama Djoni Liem beliau adalah warga keturunan Tionghoa dengan nama aslinya Liem Wong Siu (林王小).

Sersan Mayor Djoni Liem, lahir di Bandung tanggal 3 April 1934,Dikenal karena memiliki kemampuan menyemburkan jarum, silet, mata pancing, beras hingga jarak 30 meter. Berlatih kungfu sejak usia 8 tahun dengan gurunya yang bernama Than Chin Guan. Ketika ditanya apakah kemampuan ini tidak diturunkan, beliau menjawab untuk belajar kemampuan ini, harus latihan yang keras, jika fisik tidak kuat bisa hingga telinga dan mulut mengeluarkan darah. Juga dibekali kempuan ini harus orang yang beliau kenal dalam rekam jejaknya, juga harus kuat dalam prinsip kebenaran, mental dan psikologis yang bagus tentunya. Menikah dengan Djeni Nani atau Tan Mei Hiang kelahiran Singapura memiliki 5 anak dan 6 cucu tinggal di Surabaya Jawa Timur.

Saat bertugas, ia pernah tergabung dalam Operasi Dwikora, PRRI/Permesta,DI/TII, RMS hingga operasi Seroja di Timur-Timur. Pangkat terakhirnya adalah Sersan Mayor.

Presiden Republik Indonesia Soekarno rupanya tidak senang melihat tingkah Federasi Malaysia yang berambisi menguasai Sabah, Sarawak, bahkan Brunei Darussalam, yang terletak di Pulau Borneo alias Kalimantan bagian utara, berdampingan dengan wilayah NKRI. Menurut Presiden Soekarno, upaya pembentukan negara Federasi Malaysia dengan mengincar sebagian wilayah Kalimantan, adalah bentuk baru imperialisme yang berpotensi mengancam kedaulatan Indonesia. Atas nama harkat dan martabat Indonesia, Seruan "Ganyang Malaysia" pun dikobarkan. Atas Perintah Soekarno sebagai Panglima Tertinggi Tentara RI, Desember 1963, Semua angkatan bersenjata dikerahkan ke Perbatasan hingga masuk ke garis pertahanan musuh. Salah satu pasukan elite Angkatan Laut yang memiliki kemampuan infiltrasi ( penyusupan) adalah KKO/ Marinir.


Djoni Liem
Keahlian unik-Sembur Jarum

Djoni Liems TNI AL
Foto berseragam TNI AL

Waktu berjalan 1 tahun sejak misi pertama pemerintah, suasana masih belum kondusif, akhirnya Djoni saat itu sudah meyakinkan diri untuk menjadi relawan dalam peperangan, beberapa hari kemudian Kapten KKO (Iam) Winanto (Komandan Ipam saat itu) mengumunkan rekrutmen prajurit dalam rencana perang dengan Malaysia tepatnya setelah pidato Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1964, begitu selesai mengumumkan, tanpa pikir panjang Djoni menjadi orang pertama yang mengangkat tangan tanda ikut dalam operasi tersebut, beberapa bulan kemudian setelah mendapat pelatihan di Komando Tertinggi (Koti), beliau masuk ke Singapura dengan menyamar, artinya beliau melepas semua identitas aslinya jadi beliau pada saat itu menggunakan nama samaran.


Foto lama Djoni Liem
Menunjukkan Foto Dokumentasi Lama

Wawancara Djoni Liem
Ingatan Kuat Menceritakan Semua Kisah

Dalam penyamaran beliau sebulan bergerilya turun ke desa-desa tanpa tempat tinggal bekerja kasar, akhirnya Djoni bisa mengumpulkan uang untuk membuka usaha bersama seorang perempuan yang bernama Djeni Nani yang kemudian jadi istrinya, dalam penyamaran selama kurang lebih Sembilan bulan tersebut Kapten KKO (Iam) Winanto juga menjadi buruh ditokonya.

Mendapat Tugas Negara dan Misi yg sama dengan Sersan Usman dan Sersan Harun namun beda Target, Serma KKO Djoni Liem memiliki senjata khusus yg mematikan dan kemampuan bela diri Kungfu bertugas menjalani misi yang sama untuk melakukan Infiltrasi, Recon dan melakukan Sabotase ke wilayah musuh. Baik secara gerilya sembur jarum racun ke tentara lawan, maupun perang terbuka berhadapan langsung baku tembak. Pada suatu pertempuran, kondisi saat itu jumlah pasukan musuh jauh lebih banyak akhirnya beliau dan teman-teman ditangkap pasukan Royal Army Inggris, di Malaysia.

Saat Djoni Liem tertangkap, Djoni menggunakan nama samaran, Than Chin Guan, nama dari guru kungfunya, berulang kali diinterogasi oleh tentara Malaysia dan Singapura. Dia di siksa, tapi tetap saja, Djoni menutup rapat identitas aslinya. Setelah selang beberapa waktu, akhirnya ada seorang tentara Inggris mengungkapkan data Djoni Liem, Identitas aslinya pun terkuak sebagai " Indonesian naval marine corps" ( Korps Marinir Indonesia), beliau akhirnya divonis hukuman mati. Ajal Tuhan yang menentukan, karena ada perubahan situasi ( Perdamaian), Djoni Liem akhirnya dibebaskan hidup.

Ia menceritakan, saat diinterogasi Royal Army Inggris, ia bisa bahasa Mandarin, Melayu dan Indonesia sehingga pintar menyamar menyusup dan membuat kagum tentara musuh. "Waktu saya diinterogasi tentara Malaysia dan Singapura, saya ditunjukkan fotonya. Memang banyak dari pihak mereka yang Tewas ," ujar Om Liem, begitu juga dari kubu Indonesia (ABRI dan Relawan) juga banyak yang gugur.

Namun para tentara Inggris itu juga mengakui sepak terjang Djoni Liem. Nama KKO/ Marinir , Menpor/ Brimob dan RPKAD sempat disebut sebut musuh, sebagai unit unit yang sangat disegani dan dikenal berani oleh musuh. Disi lain mereka juga kagum dengan kemampuan Survivalnya saat gerilya, dan terlalu berani jauh masuk ke pertahanan musuh. Apalagi membuat bingung sekutu karena tentaranya banyak yang meninggal tapi tidak mengalami luka tembak. "You ini Soekarno punya orang. You memang pembunuh. You luar biasa," ujar Djoni Liem menirukan tentara Inggris saat itu.

Djoni Liem keturunan Tionghua juga memiliki kemampuan lalu dia putuskan bela negara tercinta Indonesia dengan siap korban jiwa raga, jika saat ini negara memanggil dia siap bantu. Atas pengorbanannya Negara juga banyak memberikan penghargaan dan saat ini Pak Djoni Liem juga masih aktif berlatih dan mengisi beberapa undangan acara militer dan umum. Juga aktif dalam kegiatan sosial persatuan purnawirawan.

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top